Battery Packages
Battery Lithium Sepeda Listrik 36v 5ah – 40ah | Order Now !
Baterai Sepeda dan Motor Listrik, Motor Listrik 3 roda, Low Speed car (LSC) 4 roda
Jual Aki Kering Gel SLA/VRLA untuk kendaraan Listrik Anda | Open Order untuk Graphene Battery
Baterai Lithium Sepeda dan Motor Listrik
Rp. 2.450.000
BATTERY LITHIUM EBIKE 18650 5C 10s 48V 10AH
Rp. 1.950.000
BATTERY LITHIUM EBIKE 10S 36V 10AH 5C
Battery Refill | Isi Ulang Baterai Sepeda/motor Listrik
Lithium-ion Battery Second | Battery ex Viar
Kondisi Istimewa (Sortiran) bisa pilih cell LS atau EV
Kami mempunyai alat Battery Balancing untuk memeriksa Voltase, Kapasitas Baterai agar Merata dan mengetahui Cell yg bermasalah
Tips Perawatan Baterai Gel/SLA/VRLA
Pengetahuan Umum Tentang Penyebab kerusakkan Baterai pada Kendaraan Listrik – Sepeda Listrik dan Sepeda Motor Listrik
Seal Lead Acid (SLA) Battery adalah komponen paling utama dalam kendaraan listrik. Selain paling utama dalam menyuplai energi, baterai juga adalah komponen yang cukup mahal didalam kendaraan listrik. Banyak sekali kendaraan listrik yang mangkrak karena si pemilik kaget dengan harga Baterai. Harga Baterai 12V 12Ah per buah saat ini sekitar Rp 250.000 s/d Rp 350.000, jika specifikasi Sepeda Listrik 36V 12Ah maka harganya antara Rp 750.000 sd Rp 1.050.000, jika specifikasinya 48V 12Ah, harganya 4 x Rp 250.000 = Rp 1.000.000 sd 4 x Rp 350.000 = Rp 1.400.000, memang terasa cukup mahal, tapi itu ibarat kita membeli bahan bakar minyak ( Bensin ) selama 3 – 4 tahun, wajar bukan ? Tetapi yang pasti secara umum, menggunakan kendaraan listrik maka pengeluaran biaya bahan bakar menjadi lebih murah sekali, karena biaya listrik per KWH sudah cukup murah.
Kenapa Baterai Sepeda Listrik atau Sepeda Motor Listrik mahal ? karena setara dengan membeli bahan bakar minyak selama 3 – 4 tahun dalam satu waktu. Maka dari itu marilah kita bijak dalam menggunakan Baterai, jangan sampai Baterai rusak kurang dari 3 tahun.
Disinilah akan kita bahas apa saja penyebab Baterai SLA rusak pada kendaraan listrik, khususnya bentuk sepeda listrik dan sepeda motor listrik, yang secara umum adalah sebagai berikut :
1. Kendaraan selalu digunakan untuk kebut gas full.
Ngebut bukan berarti kecepatan tinggi melaju di jalan raya, Istilah ngebut dalam kendaraan listrik lebih ke arah memutar gas secara full, atau memaksa kendaraan listrik melaju diluar batas maksimal kekuatannya. Hal ini sangat tidak bijak terhadap Baterai, karena Baterai akan mengeluarkan energy ampere ( A ) yang melebihi satuan kapasitas Amper Hour ( Ah ) nya. Maksudnya bagaimana ? Misal sepeda listrik 250W – 350W merek Selis, Sunrace, Richey, Super Rider, dsb itu menggunakan Baterai kapasitas 12Ah, sementara dalam kondisi gas full maka ampere yang mengalir adalah 15 – 16A. Mudah dipahami, titik awal penyebab Baterai golongan SLA ini adalah penggunaan ampere yang terlalu besar.
Sering digunakan untuk boncengan / dinaiki dua orang, maka konsumsi energi listrikpun juga membutuhkan untuk mengangkut 2 orang juga. Jika sebuah motor bensin BBM digunakan sendiri maupun boncengan borosnya tidak terasa. Namun di kendaraan listrik akan sangat terasa borosnya. Efisiensi energi ketika boncengan lebih rendah dari pada dinaiki sendiri. Kendaraan listrik dipakai boncengan akan membuat ampere bekerja lebih besar hingga maksimal batas kekuatan kendaraan listrik.
Sering melewati medan tanjakan sama halnya membuat kendaraan listrik kerja keras. Oleh karena itu wajar jika di daerah yang medannya banyak tanjakan jarang ditemui dealer / toko kendaraan listrik model 250W sampai 800W memang tidak diperuntukan melewati medan tanjakan. Lalu kalau dipaksa sering melewati tanjakan efeknya apa pada Baterai ? Jawabanya adalah kapasitas Baterai cepat habis dan Baterai cepat habis pula masa pakainya. Tidak efektif kan ? Jadi jika ada jalan lain memutar yang lebih landai, pilihlah jalan lain saja dari pada melintasi tanjakan.
2. Memakai hingga kapasitas Baterai habis total.
Jika kita mendengar tips seperti ini : Melakukan charging Battery harus menunggu habis dulu, baru boleh dicharge. Percayalah kalau itu HOAX dan SESAT untuk Baterai SLA kendaraan listrik. Metode charging yang harus menunggu kapasitas habis dahulu hanya berlaku untuk Baterai golongan NiCd yang memiliki memory effect. Di jaman sekarang kendaraan listrik menggunakan SLA, bukan NiCd. Membuat Baterai mengalami kehabisan total adalah hal yang menyebabkan aki cepat rusak dan cepat habis masa pakainya. jadi selagi ada kesempatan charging, lakukan saja tanpa harus menunggu kapasitas habis dahulu. Tapi ingat, metode charging harus sesuai dengan poin paling bawah sendiri nanti.
Memakai kendaraan listrik untuk jarak jauh dalam sekali waktu. Mari kita menengok tentang apa itu Hour rate ( HR ). Dimana sebuah aki memiliki masa efektif dihabiskan dari penuh sampai habis itu minimal berapa jam. Selengkapnya tentang apa itu Hour Rate Battery bisa dilihat disini : Arti kode HR pada aki kendaran listrik adalah masa efektif Battery dari Full lalu dipakai hingga habis minimal adalah 20 jam. Jadi kita tidak boleh menghabiskan kapasitas kurang dari 20 jam. Jika dilanggar efeknya apa ?, ya Baterainya cepat rusak.
Melakukan perjalanan jauh dalam satu kali jalan, misal 30-60 km perjalanan. Tentu Battery akan habis hanya dalam 2-4 jam saja. Dan itu adalah perlakukan tidak baik terhadap Baterai, Jikalau memang harus sering pergi jarak jauh sekali jalan, gunakanlah golongan Baterai Lithium yang berani habis dalam 1 jam tanpa rusak. Dan gunakanlah kapasitas besar supaya tidak kehabisan energy di tengah perjalanan, atau bisa pula memilih Baterai SLA dengan Hour Rate yang kecil misalnya Baterai SLA merek Chilwee 12V 12aH dengan spesifikasi teknis 2HR yang bisa dipakai habis dalam waktu 2 jam tidak terlalu berpengaruh terhadap umur masa efektif Baterai secara umum dalam satu masa efektif satu set Baterai pada kendaraan listrik.
3. Memakai untuk jalan, padahal kapasitas Baterai sudah habis.
Baterai habis tapi dipaksa untuk jalan, apa bisa ? Ada bahkan banyak yang melakukan ini. Kendaraan Listrik yang sudah kehabisan Baterai hingga jalanya pelan / patah patah dipaksa untuk berjalan, hanya karena atas dasar belum sampai rumah atau tempat tujuan. Ketika kita mengalami hal ini lebih baik sudah saja yang mengendarai kendaraan listrik, segera cari coclokan listrik untuk charging Baterai atau call gojek untuk pulang bawa Baterainya dan di charge di rumah. Karena memaksa Baterai bekerja ketika kondisi sudah habis adalah perbuatan membunuh Baterai yang paling berbahaya.
4. Kendaraan Listrik didiamkan dalam waktu lama dalam kondisi Baterai kosong.
Sinkronisasi dari kelanjutan point 3. Baterai yang didiamkan dalam waktu lama dan kondisi kosong memang membuat sel sel Baterai tidak sehat, hal ini bisa jadi berpotensi poin 3 terjadi, misalnya ketika mau dipakai kendaraan lsitriknya tapi Baterai kosong dan tetap dipaksakan untuk jalan. Jadi kesimpulannya sehabis pakai kendaraan listrik, langsung di charger tidak masalah, tidak perlu menunggu dingin dahulu. Tips melakukan charging yang harus menunggu Baterai dingin hanya berlaku untuk golongan Baterai Lithium saja, dan itupun jenis fast charging, untuk jenis Baterai SLA tidak berlaku.
Charging menunggu dingin hanya berlaku untuk Baterai Lithium yang Fast Charging.
5. Melakukan charging dalam waktu lama sejak Baterai kosong / habis.
Lebih baik pakai sedikit lalu cas sebentar. Jika ada yang mengatakan : Baterai kalau belum habis jangan di cas dulu nanti cepat rusak, percayalah itu HOAX untuk kendaraan Listrik. Logikanya adalah seperti ini :
- Jika Baterai cuma dipakai sebentar maka kapasitas sisanya masih banyak kan ?
- Lalu proses charger jika kapasitas Baterai masih banyak, kira kira lama tidak proses chargingnya ? cuma sebentarkan, 20 menitan paling sudah penuh.
- Proses charger yang sebentar VS proses charger yang lama lebih dingin yang mana ? lebih dingin yang sebentarkan, cuma 20 menit, paling lama 40 menit lah tidak akan membuat Baterai dan charger kerja keras.
- Sekarang bayangkan jika dari habis total yang butuh 5 hingga 6 jam charging, lebih panas mana ?
- Lalu menunggu cas kalau 6 jam itu lama tidak ? ujung ujungnya cuma di tinggal tidur dan besok paginya Baterai sudah melembung semua. Baterai kalau sudah melembung itu artinya rusak total, alias minta ganti baru, jadinya lebih mahalkan ?
Over charging = aki melembung disebahkan karena suhu sel dan cairan elektrolit yang panas, sehingga menyebabkan penguapan cairan yang terlalu berlebih membuat jalur katup pada Battery tidak bisa menghandle, jika katup pada aki sudah macet dan rusak maka tekanan uap akan menekan dinding Baterai dan terjadilah melembung. Baterai yang sudah melembung bisa dikatakan rusak total kondisinya, habis masa pakai dalam seketika, ibarat tangki motor bensin yang sudah bocor dan yang terjadi adalah Baterai minta diganti yang baru. Jadi mari kita bijak dalam durasi masa charging, jangan terlalu lama sejak dari kosong dan jangan over charging.
Jadi kesimpulannya disini, jika memang terpaksa melakukan charging dari Baterai habis total, sebaiknya dilakukan bertahap, contoh jika Battery penuh dalam waktu 6 jam, maka lakukan charging 2 jam sebanyak 3 kali dalam waktu yang berbeda. Diberikan jeda dulu setiap selang 1-2 jam supaya Baterai tetap dingin, dengan melakukan hal ini maka potensi Baterai melembung lebih terminimalisir.
6. Charging yang selalu berambisi harus penuh total.
Charging yang berambisi selalu penuh total masih banyak terjadi di masyarakat. Belum mantap dan puas kalau belum penuh total. Ini Adalah hal yang salah juga, mencharging Battery tidak harus berambisi full 100%, cukup kita isi 90 – 95% sudah bagus.
Mengandalkan indikator lampu hijau pada automatic charger juga belum tentu aman, karena hanya charger yang berkualitas bagus saja yang memiliki fitur automatic cut off yang bisa dipercaya dan model charger yang banyak beredar memang tidak sepenuhnya bisa dipercaya fitur automatic cut off lampu hijaunya. Jadi kesimpulanya, apabila kita tidak bisa memperhatikan waktu proses charging maka lebih baik gunakanlah timer setiap kali melakukan charging kendaraan listrik.
Semoga Bermanfaat, Terima Kasih, Salam Go Green.
Sumber : Sepeda Listrik.com, https://www.electricisart-bogipower.com/